Jumat, 18 Januari 2013



MIKROBIOLOGI PANGAN
PROSE PEMBUATAN TAUCO



Latar Belakang
Tauco merupakan makanan tradisional Indonesia yang memiliki cita  rasa  khas dan telah umum digunakan sebagai bumbu penyedap dalam berbagai hidangan sehari hari, seperti tauge goreng, sambal tauco, dan berbagai hidangan sayur-sayuran dari kangkung,  buncis, kacang panjang dan sebagainya. Tauco diperoleh dari  hasil ferrnentasi kedelai dengan kapang dan dengan larutan garam.
Fermentasi merupakan cara untuk memproduksi berbagai produk yang menggunakan biakan mikroba melalui aktivitas metabolisme baik secara aerob maupun anaerob. Fermentasi dapat terjadi karena adanya aktivitas mikroba pada substrat organik yang sesuai. Terjadinya fermentasi dapat menyebabkan perubahan sifat bahan pangan akibat pemecahan kandungan bahan pangan tersebut (Marliyati 1992 dalam Achi 2010) sehingga memungkinkan  makanan lebih bergizi, lebih mudah dicerna, lebih aman, dapat memberikan rasa yang lebih baik (Rahayu 2003 Achi 2010) dan memberikan tekstur tertentu pada produk pangan  (Widowati 2003 dalam Achi 2010). Fermentasi juga merupakan suatu cara yang  efektif dengan biaya rendah untuk mengawetkan, menjaga kualitas dan keamanan makanan (Parveen dan Hafiz 2003 Achi 2010).  
 Fermentasi pertama digunakan kapang Aspergillus oryzae, Rhizopus digosporus atau Rllizopus oryzae. Perbandingan campuran kapang tersebut adalah 1:1:1 yang kemudian  dicampurkan  dengan  tepung  beras  ketan yang udah disangrai. Pada fermentasi tahap  kedua  digunakan larutan  garam 22,8 persen (Lisa 2011).

Tujuan
Agar mahasiswa dapat mengetahui proses pembuatan tauco


METODELOGI

Waktu dan Tempat
Pengamatan ini dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 15 Desember 2012 jam 09.00–10.00. bertempat di pabrik kecap di Sungailiat.

Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengamatan ini adalah tampah, ember plastik, kompor, pengaduk kayu, kain saring, wajan besar, pengepres tutup botol, botol dan penutup. Bahan yang digunakan yaitu kedelai, air, gandum, garam dan gula aren.

Prosedur Kerja
1.      Bersihkan kacang kedelai kemudian cuci bersih hingga bersih.
2.      Rendam dalam air panas selama 5 menit. Ganti air perendamannya dengan air dingin dan biambkan selama 12 jam.
3.      Kupas kulit kedelai hingga berbentuk kepingin biji kedelai.
4.      Rebus kedelai selama 2 jam, tiriskan selama 1 jam (sampai dingin). Sisihkan.
5.      Campur tepung beras dan tepung ketan, sangrai hingga berwarna kuning.
6.      Tambahkan laru tauco atau ragi tempe, aduk rata.
7.      Ratakan kedelai di atas tampah, taburkan campuran tepung. Peram/fermentasi selama 3 hari.
8.      Jemur kedelai hingga kering kemudian haluskan gumpalan-gumpalannya.
9.      Larutkan garam dengan air. Masukkan campuran kedelai dalam wadah, tuang larutan garam. Tutup agak rapat dan param kembali selama 4 minggu.
10.  Tambahkan gula pada kedelai, masak hingga mendidih dan tidak terbentu buih-buih lagi.
11.  Kemas dalam botol yang sudah di sterilkan. Tauci siap dipasarkan.



HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengamatan menunjukan bahwa pada pabrik kecap selama proses pembuatan tauco mengalami beberapa tahapan yaitu: perendaman, pencucian, pengukusan, penirisan, penambahan laru, fermentasi kapang, dan dilanjutkan dengan perendaman dalam larutan garam (fermentasi garam) selanjutnya adalah penyempurnaan.










Gambar 1 Ruang pencucian kedelai              Gambar 2 Proses perendaman kedelai








Gambar 3 Proses penjemuran  kedelai              Gambar 4Ruang fermentasi
Tujuan dari perendaman kedelai pada tahap pertama adalah untuk memudahkan pengupasan kulit kedelai, mengembangkan biji kedelai dan untuk membantu mempercepat pengukusan atau perebusan. Makin lama waktu perendaman, menyebabkan pH larutan lebih rendah atau keasamannya naik, setelah 15 jam perendaman, pH mencapai sekitar 1,5-3,0. Kondisi tersebut optimum untuk pertumbuhan kapang. Perendaman dimaksudkan untuk mengaktifkan enzim-enzim yang ada dalam biji dan bakteri yang mampu bertahan dalam lingkungan berkadar O2 rendah (Djohan 1990 dalam Chapter 2011). Perendaman kedelai biasanya dilakukan semalam atau sekitar 20 sampai 22 jam. Berbeda dengan pembuatan tempe, pada pembuatan tauco sering ditambahkan tepung misalnya tepung beras, tepung ketan, atau gandum. Adapun tujuan dari penambahan tepung ini adalah untuk: Merangsang pertumbuhan kapang, menambah volume produk, menurunkan kadar air, sumber lignin, glikosida, dan asam glutamat (Lord 2011).
Perebusan kedelai dimaksudkan antara lain: untuk menambah pelunakan biji, untuk mengurangi atau membunuh bakteri-bakteri asam laktat dan mikrobia lain yang tumbuh selama perendaman, menonaktifkan tripsin inhibitor, mempermudah hidrolisis oleh enzim-enzim kapang karena protein dan karbohidrat struktur sel menjadi terbuka dalam keadaan alami tanpa perebusan sulit dihidrolisis oleh enzim (Suhartini et al 2006 dalam Chapter 2011).
Penirisan bertujuan untuk mengurangi kadar air pada permukaan bahan, diikuti dengan penambahan tepung beras ketan atau tapioka, sehingga pertumbuhan jamur lebih optimal dan menghambat pertumbuhan kontaminan penyebab pembusukan.
Proses selanjutnya yaitu perendaman dalam larutan garam dilakukan dengan menggunakan konsentrasi antara 20-25% dan diketahui  optimal pada kadar 20% tetap stabil selama proses fermentasi (Rahayu 1989 dalam Chapter 2011). Di dalam fermentasi ini, enzim yang dihasilkan memecah komponen bahan menjadi lebih sempurna. (Indriani 1990 dalam Chapter 2011).
Waktu fermentasi untuk pembuatan tauco yaitu sekitar 3-6 hari, tergantung pada jenis dan pertumbuhan kapang, dan optimal terjadi  pada suhu 30-37,5oC. Makin lama waktu fermentasi akan diikuti kenaikan pH karena adanya peningkatan kelarutan protein. Tempat dan kondisi lingkungan fermentasi, menentukan jenis mikroba yang tumbuh dan kecepatan proses fermentasinya. Makin lama waktu fermentasi, biji kedelai makin lunak. Selama fermentasi tauco terjadi perubahan-perubahan dari senyawa kompleks menjadi senyawa yang lebih  sederhana. Hal ini disebabkan oleh keragaman enzim-enzim yang dihasilkan oleh kapang. Selama fermentasi enzim-enzim yang berperan yaitu lipase, amilase dan protease yang membantu dalam pemecahan  protein, lemak, dan karbohidrat di  dalam kedelai (Suwaryono dan Ismeini 1988 dalam Chapter 2011).
Proses fermentasi pada pembuatan tauco melibatkan banyak mikroorganisme yaitu salah satunya kapang dan kamir. Fermentasi kapang berlangsung dalam keadaan aerob, jika proses fermentasi dalam keadaan kurang O2 menyebabkan pertumbuhan kapang terhambat. Kondisi anaerob akan menyebabkan tumbuh bakteri anaerob penghasil racun, seperti Clostridium botulinum. Oksigen yang berlebihan juga merugikan, karena menyebabkan permukaan biji kedelai menjadi kering, sehingga pertumbuhan kapang terhambat. Selain O2 faktor yang mempengaruhi  pertumbuhan kapang selama fermentasi adalah kadar air. Kadar air berlebihan menghambat difusi O2 ke dalam biji kedelai dan mengakibatkan pertumbuhan kapang terhambat. Kapang yang berperan dalam proses fermentasi tauco yaitu A. oryzae atau dari jenis R. oryzae dan R. oligosporus. Fermentasi kapang terhenti ketika kapang mulai berspora. Pada saat kapang mulai berspora enzim sudah seluruhnya dikeluarkan dari sel dan produksi enzim cenderung menurun. Setelah fermentasi berakhir perlu dilakukan pengeringan biasanya dijemur di bawah sinar matahari, dan setelah kering dilakukan pemisahan miselia kapang (Frazier 1976 dalam Chapter 2011).
Fermentasi khamir dalam larutan garam merupakan proses fermentasi anaerob. Pada kondisi ini miselia-miselia kapang mati dan fermentasi dilanjutkan oleh mikroba yang sifatnya osmofilik (Pederson 1971 dalam Chapter 2011). Mikroba yang mampu tumbuh dalam tauco adalah bakteri halofilik dan yeast osmofilik, antara lain Pediococcus sp., Bacillus sp., Latobacillus sp., Hansenulla sp., Zygosaccharomyces sp., dan Sacharomyces sp. (Naruki & Fadjono 1984 dalam Chapter 2011).
Selama fermentasi dalam larutan garam, terjadi penurunan pH dari 6,5-7,0 menjadi 4,8-5,0. Pada kondisi ini fermentasi khamir mulai berlangsung. Larutan garam merupakan media selektif bagi pertumbuhan mikroba halofilik, oleh karenanya konsentrasi larutan garam sangat penting pada fermentasi tahap kedua. Makin lama pemeraman makin baik bau dan rasanya, yang ditandai dengan warna tauco (Limbong 1981 dalam Chapter 2011).
Karbohidrat dipecah menjadi dekstrin, maltosa dan glukosa yang dapat dipergunakan sebagai media pertumbuhan khamir dan bakteri pada fermentasi dalam larutan garam (Shibasaki & Hesseltin 1965 dalam Chapter 2011). Selama proses ini terjadi kenaikan jumlah asam-asam organik,  seperti asam laktat, asetat, suksinat dan fosfat. Tauco mempunyai rasa dan aroma yang juga ditimbulkan oleh senyawa glutamat. Asam laktat dan asam organik  yang dihasilkan juga berperan dalam membentuk rasa dan aroma tauco (Naruki & Sardjono 1984 dalam Chapter 2011). Proses akhir fermentasi tauco adalah pemasakan dengan penambahan bumbu dan gula kelapa bila perlu ditambah air sedikit dan pengemasan dalam botol. Bila diinginkan tauco kering  maka setelah pemasakan dilakukan pengeringan dibawah sinar matahari selama 15 hari (sampai kering dikemas dalam kemasan plastik). Dalam pemasakan enzim-enzim akan rusak sehingga tak terjadi peruraian yang tidak dikehendaki dan bakteri yang hidup dalam rendaman akan mati (Hastuti 1983 dalam Chapter 2011).

KESIMPULAN

Hasil pengamatan yang telah dilakukan bahwa dalam proses pembuatan tauco terdiri dari beberapa tahapan seperti: pencucian kedelai, perendaman, perebusan, penghilangan kulit, penirisan, pendinginan, fermentasi kapang (inokulasi dan inkubasi) dan terakhir perendaman biji kedelai dalam larutan garam. Dalam proses pembuatan tauco ini banyak mikrooraganisme yang berperan salah satunya yaitu kapang dan khamir. Kapang yang berperan dalam pembuatan tauco yaitu: Aspergillus oryzae, Rhizopus digosporus atau Rllizopus oryzae. Sedangkan khamir yang berperan dalam perperan dalam pembuatan tauco yaitu: Pediococcus sp., Bacillus sp., Latobacillus sp., Hansenulla sp., Zygosaccharomyces sp., dan Sacharomyces sp.


DAFTAR PUSTAKA

Achi. 2010. Fermentasi Tauco. http://repository.usu.ac.id [ 19 Desember 2012]
Chapter 2011. Proses Fermentasi Tauco. http://repository.usu.ac.id [ 19 Desember 2012]
Lisa. 2011. Tauco. http://repository.ipb.ac.id [ 19 Desember 2012]
Lord. 2011. Pembuatan dan Fermentasi Tauco. http://lordbroken.wordpress.com [ 19 Desember 2012]


MAKALAH BUDIDAYA JAMUR KUPING ( Auricularia auricula )




BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Salah satu jamur yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan adalah jamur kuping (Auricularia auricular). Jamur ini mempunyai tubuh buah seperti daun telinga. Permukaan bagian atas agak mengkilap dan halus sedangkan bagian bawah berbulu halus yang menghasilkan spora. Pada saat ini budidaya jamur banyak dilakukan dengan menggunakan serbuk gergaji sebagai media tanamnya.      Ada 3 jenis jamur kuping yang dibudidayakan yaitu jamur kuping hitam (Auricularia polytrica), warna tubuh buahnya keunguan atau hitam, jamur kuping merah (Auricularia yudae), tubuh buah kemerahan dan jamur kuping putih (Tremella fuciformis), tubuh buahnya putih.

Manfaat:
  • Jamur kuping bagi kesehatan yaitu jamur kuping hitam sebagai obat sakit jantung, menurunkan kolesterol, juga sebagai anti-pendarahan, jamur kuping putih sebagai obat penyakit paru-paru/TBC, dan jamur kuping merah dalam bentuk kering biasa digunakan dalam berbagai masakan Asia.








BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Jamur
      Jamur merupakan tanaman yang tidak memiliki klorofil sehingga tidak bisa melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan makanan sendiri. Jamur hidup dengan cara mengambilkan zat - zat makanan, seperti selulosa, glukosa, lignin protein dan senyawa pati dari organisme lain. Bahan makanan tersebut diuraikan menjadi senyawa yang dapat diserap untuk pertumbuhan. Oleh karena itu jumur digolongkan sebagi tanaman heterofik (Gandjar et. al 2006).
        Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu), umumnya berasal dari perkembangan basidiospora dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia kuping.
Perkembangan  budidaya  jamur  kuping  di  Indonesia  semakin  pesat,  sehingga saat  ini  budidaya  jamur  kuping sangat  merebak  di  berbagai  daerah.  Hal  ini  dikarenakan  jamur  kuping  merupakan  jamur  kosmopolitan  atau dapat  hidup  dimana  saja,  mulai  dari  kawasan  hutan  pantai  samapi  dengan  pegunungan  tinggi  dengan persyaratan tempatnya cukup lembab.
Jenis-jenis jamur kuping yang banyak dibudidayakan oleh petani jamur adalah :
1.      Jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) adalah salah satu spesies jamur dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua setengah bening, berbentuk mangkuk menyerupai daun telinga manusia. Tubuh buah menempel di atas batang kayu yang sudah membusuk di tempat basah dan lembap. Sewaktu masih segar terlihat seperti agar-agar (jelly) basah dan bila dikeringkan menjadi mengkerut.
2.      Jamur kuping merah (Auricularia yudae), adalah salah satu spesies dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah berwarna coklat tua kemerahan dan berbentuk mirip sekali dengan daun telinga manusia. Tubuh buah bertekstur kenyal dan di alam bebas tumbuh di batang pohon mati yang basah dan lembab.
3.      Jamur kuping putih (Tremella fuciformis) adalah salah satu spesies dari kelas Heterobasidiomycetes (jelly fungi) dengan tubuh buah seperti berbentuk rumbai-rumbai tidak beraturan, berwarna putih dan sangat bening seperti agar-agar. Tubuh buah tumbuh di permukaan kayu yang sudah lapuk dari pohon yang berdaun lebar. Jamur yang sudah dikeringkan menjadi sangat mengkerut dan harus direndam di dalam air sebelum dimakan.

Kandungan Gizi Jamur
Dari segi gastronomik ataupun organoleptik( rasa, aroma dan penampilan),  jamur kuping kurang menarik bila dihidangkan  sebagai bahan makanan. Namun jamur  kuping  sudah dikenal dekat  sebatai ahan makanan  yang memiliki khasiat sebagai obat dan penawar racun. Lendir  yang  dihasilkan  jamur  kuping  selama  dimasak  dapat  menjadi  pengental.  Lendir  jamur  kuping  dapat menonaktifkan atau menetralkan kolesterol. Jamur kuping dapat dibedakan berdasarkan bentuk, ketebalan, dan warnanya. Jamur kuping ang mempunyai bentuk  tubuh buah kecil  (sering disebut  jamur kuping  tikus) digemari oleh  konsumen  karena  waranya  lebih  muda,  dan  rasanya  sesuai  dengan  selera.  Jamur  kuping  yang  tubuh buahnya melebar (jamur kuping gajah) rasanya sedikit kenyal atau alot sehingga kurang disenangi karena harus diiris kecil-kecil bila akan dimasak. Jamur  kuping  selain untuk  ramuan makanan  juga unuk pengobatan.




Syarat Tumbuh
Jamur kuping dapat tumbuh atau ditanam dengan baik di daerah beriklim dingin sampai panas dengan suhu 1 2 - 36 °C suhu optimum 20 - 25 °C. faktor yang paling penting adalah Kelembaban Udara yang tinggi : 80 - 90 %.


BAB III
PEMBAHASAN

Tahapan budidaya jamur kuping dimulai dengan penyiapan perlengkapan dan bahan, penyiapan media tumbuh, pembuatan kompos, sterilisasi, inokulasi/penanaman bibit, pengendalian hama dan penyakit, panen, pasca panen dan pemasaran. Berikut tahapan-tahapan dalam budidaya jamur kuping :
1. Perlengkapan dan bahan yang perlu disiapkan :
§  Serbuk gergaji leering yang sudah diayak dibiarkan satu bulan untuk menghilangkan sisa minyak pelumas yang terkandung didalamnya
§  Bahan campuran : Gips (CaS04) , Kapur (CaC03) ,bekatul TSP
§  Cincin peralon / cincin bamboo
§  Plastik (Polypropylene) yang tahan panas
§  Lampu spirtus, alkohol, formalin, pinset.
2. Penyiapan Media Tumbuh :
§  Media tumbuh jamur terdiri atas campuran : Serbuk gergaji 100 kg dan Bahan tambahan (8 - 25 % dari total medium), Gips (CaS04) 0.5 kg, Kapur (CaC03) 1,5 kg, TSP 0,5 kg, Bekatul 10 kg.
§  Tahapan pengisian polybag dengan bahan serbuk gergaji adalah sbb:
a.       Bahan-bahan dicampur rata dengan Kadar air 60 %, dengan cara memerciki campuran dengan air. Selanjutnya Campuran media tumbuh tersebut dimasukkan dalam kantong plastik polypropilene dan dipadatkan. Pemadatan dapat dilakukan dengan menggunakan mesin / manual ditekan dengan tangan. Pengisian polybag sampai setinggi ± 2/3 atau 3A bagian. Pada mulut plastik dipasang cincin paralon/cincin bambu, dan dengan menggunakan kayu pada bagian atas dibuat lubang sedalam ± 10 cm sebagai tempat pengisian bibit, selanjutnya mulut lubang ditutup dengan kapas dan polybag siap untuk diseterilkan.
b.      Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan autoklap (panas bertekanan) tekanan 1,5 atau suhu 120 °C selama (1-2 jam), atau di kukus dengan suhu 95-100 °C selama 4- 6 jam.
c.       Pada hari berikutnya setelah media dingin, dilakukan inokulasi (pemberian bibit) dengan cara membuka penutup kapas dan memasukkan bibit pada lubang yang telah disediakan dengan sendok steril, selanjutnya lubang ditutup kembali dengan kapas.
d.      Polybag yang sudah diinokulasi diinkubasikan, disimpan sambil menunggu pertumbuhan mycelium keseluruh media. Selanjutnya kantong polybag yang telah diisi bibit diinkubasikan (disimpan) pada rak-rak pertumbuhan selama ± 4- 6 minggu . Penyimpanan dilakukan dengan menumpuk polybag dalam rak-rak pertumbuhan sehingga terbentuk barisan.
e.       Setelah ± 3/4 bagian permukaan media ditumbuhi oleh mycelium jamur, maka dibuat lubang pada ujung polybag (dekat tutup) dengan cara menyobek plastik pembungkus media untuk memberikan tempat munculnya tubuh buah jamur. Jika calon jamur sudah tumbuh dan berumur 15 hari, maka pada sisi yang berlawanan dibuatkan lubang untuk munculnya tubuh buah jamur.
3. Pengendalian hama dan penyakit
Apabila ada polybag yang terkontaminasi harus diambi l dan dimusnahkan, penyebabnya biasanya Trichoderma sp. Dengan ciri adanya pertumbuhan jamur yang berwarna hijau seperti lumut. Hama yang biasa menyerang adalah lalat menyerang pada fase pertumbuhan jamur, dapat merusak miselium.
4. Panen
§  Jamur kuping siap dipanen bila ukurannya sudah optimal yang ditandai dengan ciri-ciri jamur sudah mulai mengerut atau keriting dan bagian pinggirtudung sudah mulai menipis.
§  Pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh bagian jamur yang ukurannya sudah optimal.
§  Setelah dicabut, serbuk kayu yang menempel pada bagian "akar " jamur kuping segera dibersihkan.
§  1 kubung dengan luas 5 x 1 5 m berisi 5.000 7.000 log dengan kapasitas produksi 1.500 -3.000 kg/musim atau 0,3 - 0,5 kg/log.


5. Pascapanen dan Pemasaran
a.       Pasca panen
Sifat jamur kuping hampir sama dengan jenis sayuran lainnya, yakni mudah rusak. Satu hal yang membedakan adalah pada sayuran yang mengering kualitasnya akan menurun, sedangkan pada jamur kuping yang mengering tidak akan mengalami penurunan kualitas asal pengeringannya dilakukan dengan. sempurna. Jamur kuping setelah dipanen, kemudian dibersihkan dari kotoran dan serbuk gergaji yang menempel sehingga jamur terlihat lebih menarik. Selanjutnya jamur kuping dikemas dengan kantong plastik, atau wadah pengemas lain sesuai dengan pasar yang akan dituju. Apabila diinginkan jamur kuping kering maka jamur kuping basah yang sudah dibersihkan dikeringkan terlebih dahulu. Pengeringan jamur kuping dapat dilakukan dengan sinar matahari atau dengan alat pengering.
b.      Pemasaran
Untuk memenuhi keperluan ekspor biasanya diperlukan standar kualitas tertentu tidak terlalu kering, berwarna coklat seperti beludru dan bagian belakangnya agak keputih-putihan, lunak, tidak begitu lebar dan tebal. Pemasaran jamur kuping basah dipasarkan di pasar tradisional dan pasar swalayan.



BAB IV
KESIMPULAN

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik. Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia. Tahapan budidaya jamur kuping dimulai dengan penyiapan perlengkapan dan bahan, penyiapan media tumbuh, pembuatan kompos, sterilisasi, inokulasi/penanaman bibit, pengendalian hama dan penyakit, panen, pasca panen dan pemasaran.



DAFTAR PUSTAKA

Conectique. 2008. Jamur kuping melancarkan peredaran darah. [terhubung          berkala].http://www.conectique.com/tips_solution/diet_nutrition/nutrition/  article.php?article_id=2787&_page=0 [15 Oktober 2012].
Darma, I. G. K. T. 2002. Diktat: Budidaya Jamur Pangan. Laboratorium    Pathology Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB, Bogor. Hal 44-58.
Genders, Roy, “Bercocok Tanam Jamur”, Bandung:Pionir Jaya, 1999
Gunawan AW, Agustina TW. 2009. Biologi dan bioteknologi cendawan dalam   praktik. Jakarta: Penerbit Universitas Atma Jaya. Hal. 77-83.
Hastiono S. 2004. Hikmah hidup bersama cendawan. J Warta 14 : 4.
Pasaribu, D. R. Permana, E. R, Alda. 2002. Aneka Jamur Unggulan yang   Menembus Pasar. Jakarta: PT. Grasindo. Hal. 17-21.
Parjimo dan Andoko, A. 2007.  “Budi Daya Jamur”, Jakarta: AgroMedia Pustaka.
Tom Volk. 2009. Auricularia auricula-judae, wood ear or cloud ear mushroom     a.k.a. Judas' ear fungus, in honor of Easter. [terhubung berkala].        http://botit.botany.wisc.edu/toms_fungi/apr2004.html [15 Oktober 2012].





LAMPIRAN

     
Sterilisasi menggunakan Autoklap
           Proses pengomposan media                      Penyimpanan dengan menumpuk
                                                                   polybag dalam Bag Log sehingga
                                                                            terbentuk barisan
                   
Jamur kuping                       Jamur kuping yang sudah dikelolah
                 menjadi masakan sayuran

Selasa, 01 Januari 2013


Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2012/2013
Mata Pelajaran
:
Biologi

Hari/Tanggal
:

Kelas/Semester
:
X/ 1

waktu
:



A.    Pilihlah jawaban yang benar menurut anda dengan memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang benar!
1.   Istilah lain tingkat kesegaran/kebugaran jasmani adalah …
a. Fisiologycal Fitnes    d. P. Endurance
b. Fitness                        e. CVF   
c. P. Fitness                                   
2.   Tujuan utama latihan kebugaran jasmani adalah meningkatkan …
a. daya tahan tubuh
b. kelentukan persendian
c. kekuatan otot
d. kecepatan
e. Mempertahankan kondisi tubuh
3.      Seseorang akan memiliki kekuatan, kelentukan dan daya tahan, secara intensif berlatih selama …
a. 4-6 Minggu d. 7-9 Minggu
b. 5-7 Minggu e. 8-10 Minggu
c. 6-8 Minggu
4.      Metode/bentuk latihan yang dapat digunakan untuk mengembangkan kelentukan antara lain …
a. Peregangan dinamis
b. Peregangan statis    
c. Peregangan pasif
d. Peregangan aktif
e. Peregangan dinamis, statis dan pasif
5.      Salah satu bentuk latihan meningkatkan kekuatan otot tungkai adalah …
a. Push-up               d. Squat-jump
b. Back-lift             e. Shuttle-run
c. Sit-up                             
6.      Mula-mula tidur terlungkup, kaki rapat dan kedua tangan berpasangan dibelakang kepala kemudian angkat badan dengan dada tidak menyentuh kelantai, merupakan latihan
     a. Push-up              d.  Squat-jump
     b. Back-lift             e. Shuttle-run
     c. Sit-up
7.      Di negara Inggris sepak bola disebut …
a. Harpastum         d. Tsu Chu
b. Choule              e. Kemari
c. Piskyros            
8.      Pada tanggal 21 Mei 1904 berdirilah Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) atas inisiatif …
a. Pele                    d. Ronaldo
b. Guirin                e. Julies Rimet
c. Maradona                     
9.      Apabila terjadi tendangan penalty, bola tersebut menyentuh tiang gawang dan memantul kelapangan. Kemudian bola tersebut ditendang kembali oleh pemain yang sama dan gol, maka gol tersebut dinyatakan …
a. Tidak sah           d. Tendangan diulangi
b. Pelanggaran       e. Kartu kuning
c. Gol sah
10.  Permain bola voli diciptakan oleh …
a. Dr. Gulick         d. William 
b. Dr. Luther         e. Dr. J. A. Naism
c. Per Hendrick Link
11.  Ukuran tinggi net/jaring bola voli untuk putri adalah …
a. 2.24 m                  d. 2.43 m
b. 2.34 m                  e. 2.46 m     
c. 2.36 m                   
12.  Dalam permainan bola voli servis dapat diartikan sebagai …
a Pukulan permulaan              
b. Menyajikan bola pertama
c. Serangan pertama
d. dimulainya suatu permainan
e. syarat dalam permainan
13.  Permainan bola basket diciptakan oleh …
a. William G          d. Dr. Hasley
b. Dr. Luther         e. Dr. J. A. Naismith
c. Dr. Gulick
14.  Ukuran panjang dan lebar lapangan bola basket adalah …
a. 14 m dan 24 m   d. 26 m   
b. 16 m dan 26 m   e. 30 m dan 15
c. 24 m dan 14 m  
15.  Lamanya waktu bermain bola basket adalah …
a. 2x15 menit        d. 2x30 menit
b. 2x20 menit        e. 2x45 menit
c. 2x25 menit
16.  Apabila seorang pemain menembak dari daerah bersyarat, maka akan mendapatkan angka sebesar …
a. 1 angka              d. 4 angka
b. 2 angka             e. Nol
c. 3 angka             
17.  Lemparan hukuman bebas, mendapatkan angka sebesar …
a. 1 angka                          d. 4 angka
b. 2 angka                          e. Nol
c. 3 angka 
18.  Permainan softball berasal dari negara…
a. Inggris                          d. Canada
b. Amerika Serikat            e. Athena
c. Jerman Barat                
19.  Jumlah base yang harus dilewati oleh pelari dalam permainan softball adalah …
a. 1 Base                            d. 4 Base
b. 2 Base                          e. 5 Base
c. 3 Base   
20.  Lama bermain Softball adalah …
a. 5 Inning                         d. 8 Inning
b. 6 Inning                         e. 10 Inning
c. 7 Inning                        
21.  Piala beregu campuran Bulu Tangkis dinamakan …
a. Thomas Cup d. All-England    
b. Uber Cup e. Badminton Cahmpionship
c. Sudirman Cup  
22.  Start yang sering digunakan dalam perlombaan lari jarak pendek adalah …
a. Start jongkok                 d. Start panjang
b. Start berdiri                   e. Start pendek
c. Start menengah
23.  Agar tercapai tinggi lompatan yang cukup tanpa kehilangan kecepatan kedepan, maka tumpuan/tolakan harus …
a. Kuat                  d. Lemas dan Kendor
b. Kendor              e. Tegang
c. Rileks                           
24.  Cara mendarat yang benar dalam lompat jauh adalah …
a. Kaki diluruskan                          
b. Lutut dibengkokan      
c. Kaki dibengkokkan      
d. Kaki dilipat ke depan
e. Kaki kedepan
25.  Nilai tenggang rasa, percaya diri sendiri dan kepribadian pada pencak silat adalah a. tidak kenal menyerah                 
b. sewenang-wenang          
c. masa bodoh     
d. taat pada guru
e. Sering menolong sesama
26.  Setiap serangan dalam pencak silat memiliki unsur-unsur sikap …
a. kewaspadaan
b. kuda-kuda   d. pantang menyerah
c. percaya diri  e. kejujuran dan ketaatan
27.  Senam yang kita kenal sekarang ini berasal dari …
a. Asia                   d. Sweden
b. Amerika                       e. Jerman
c. China                
28.  Posisi badan saat akan melakukan mengguling belakang yang benar …
a. Membelakangi matras                  
b. samping matras e. sebelah kiri matras
c. depan matras    d. sebelah kanan matras
29.  Posisi yang akan membantu saat menolong gerakan guling depan berada…
a. Di depan yang melakukan guling              d. Di samping yang melakukan guling
b. Di belakang yang melakukan guling       e. Di sebelah kiri matras
c. Di sebelah kanan matras
30.  Sikap lilin adalah sikap meluruskan badan dengan posisi …
a. Kedua kaki dibuka selebar bahu            e. Kedua lengan menopang
b. Kedua kaki rapat keatas                         d. Badan dan kaki lurus pinggul
c. Badan tegak di atas
31.  Sikap lilin yang benar dimana kedua tungkai harus …
a. Lurus keatas            d. bengkok
b. Dibengkokan           e. Dilipat keatas
c. Ditekuk sedikit 
32.  Senam irama yang berasal dari tari dipelopori oleh …
a. Delsartes            d. Wiliam Peterson
b. Rudolf Van       e. Per Hendrik Ling
c. Jacques Dalcrose          
33.  Tekanan yang harus diberikan dalam senam irama adalah …
a. Kelentukan tubuh d. Keharmonisan    
b. Keindahan         e. Koordinasi gerakan
c. Kecepatan gerakan                   
34.  Posisi badan renang gaya bebas adalah … a. Sehorizontal mungkin dengan air
b. Kepala lebih tinggi dari kaki
c. Kepala masuk ke air kira-kira 70%
d. Seluruh anggota badan tegang
e. Posisi badan lebih tinggi dari kaki
35.  Tehnik gerakan yang biasa digunakan dalam renang gaya bebas adalah …
a. Gerakan badan d. Pengambilan nafas 
b. Gerakan kaki     e. Koordinasi gerakan
c. Gerakan lengan                        
B. Lengkapilah titi-titik dibawah ini
1.      Fungsi renang terhadap pertumbuhan tubuh adalah mempengaruhi terhadap peredaran darah, mempengaruhi terhadap otot  dan …
2.      Senam irama dari seni musik dicetuskan oleh …
3.      Ada banyak macam istilah dalam senam namun menurut FIG (Federation Internationale de Gymnastiqua)ada tiga yaitu Senam artistic, … dan …
4.      Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap … dan …
5.      Usia tua adalah usia dimana seorang wanita tidak mampu lagi menghasilkan keturunan, yaitu sekitar usia … saat dimana menstruasi telah berhenti (menopause).
6.      Masa inkubasi pada HIV dalam tubuh yaitu antara … sampai … tahun.
7.      Ada beberapa jenis obat yang menghambat perkembangan virus HIV diantaranya AZT (Azidothimidme), … dan …
8.      Macam-macam start lari jarak pendek adalah start panjang … dan …
9.      jarak tempuhnya pada lari jarak menengah yaitu 800 m, … dan …
10.  panjang lapangan sepak bola adalah … dan lebarnya adalah …
C. Essay
1.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan kebugaran jasmani!
2.      Jelaskan posisi off-side dalam permainan bola kaki!
3.      Sebutkan teknik-teknik permainan softball!
4.      Jelaskan cara melakukan guling depan dan guling belakang dengan benar!
5.      Tuliskan beberapa hal-hal yang harus diperhatikan untuk menghindari kecelakaan di kolam renang!





……………………………...Semoga Sukses……………………………..